Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) telah menjadi isu penting, tidak hanya dalam skala
nasional, tetapi juga dalam skala internasional. Setiap perusahaan diwajibkan
untuk menerapkan persyaratan K3. K3 tidak lagi hanya milik perusahaan dibidang
minyak dan gas, pertambangan, proyek konstruksi dan manufaktur, tetapi sudah
merambah kesemua jenis perusahaan. Profesi dibidang K3, menjadi suatu profesi
yang menjanjikan hingga beberapa puluh tahun kedepan. Namun demikian,
pengetahuan dibidang K3, tidaklah wajib hanya bagi karyawan bidang K3, tetapi
wajib bagi seluruh karyawan.
Kini semakin banyak Perguruan Tinggi Negeri yang sudah memiliki
program studi Keselamatan Kesehatan Kerja atau sejenisnya. Hal ini
sangat wajar mengingat permintaan yang tinggi dari dunia kerja.
Permintaan tersebut muncul karena masih tingginya angka kecelakaan di
Indonesia, meningkatnya kesadaran dari pelaku bisnis tentang pentingnya
K3 serta munculnya kebutuhan untuk memenuhi persyaratan keselamatan
kesehatan kerja baik dari pemerintah atau dari klien.
Berikut adalah daftar 14 Program Studi Keselamatan Kesehatan Kerja di Perguruan Tinggi Negeri khusus Pulau Jawa:
Program Studi Kesehatan Masyarakat bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang mampu dalam mengintegrasikan ilmu kesehatan dengan keislaman untuk memenuhi kebutuhan sarjana kesehatan yang Islami yang bersedia bekerja di seluruh pelosok tanah air. Gelar akademik yang diperoleh adalah Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).
Kesehatan Kerja (Occupational health)
Keselamatan Kerja (Occupational safety)
Ergonomi (ergonomic)
Higiene Industri (Industrial Hygiene)
Faktor manusia dan perilaku dalam K3 (Human Factor and behavior in OHS)
Departemen K3 FKM UI mengelola Program Sarjana Kesehatan Masyarakat peminatan K3 (regular dan ekstensi) dan Program Studi Magister K3. Hasil akreditasi BAN PT untuk PS Magister K3 adalah A. Begitupula hasil akreditasi untuk Program Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat yang sebelumnya ada peminatan K3 adalah A. Mulai Tahun 2015, Universitas Indonesia telah membuka program studi S1 Keselamatan Kesehatan Kerja
Oleh karena itu, Departemen Teknik Mesin melalui Program Magister Teknik (S2) bidang Teknik dan Manajemen Keselamatan Kebakaran (Fire Safety Engineering and Management) mempersiapkan lulusan yang memiliki kompetensi dan mampu menghadapi perkembangan dibidang Teknologi dan Manajemen Keselamatan Kebakaran secara khusus baik dalam lingkup masyarakat maupun industri.
yaitu dapat mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi kondisi kesehatan dan keselamatan lingkungan (termasuk lingkungan kerja), serta merencanakan, meningkatkan dan memantau pengelolaan lingkungan.
Latar belakang yang bisa menempuh jalur ini adalah latar belakang pendidikan sarjana bidang sains, rekayasa/keteknikan, dan kesehatan masyarakat. Program ini selain telah mendapatkan akreditasi dari BAN PT, juga telah mendapatkan akreditasi dari Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) Amerika Serikat
Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja UNSOED merupakan bagian dari Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan. Program S1 Kesehatan Masyrakat sendiri telah memiliki akreditasi B dari BAN PT.
Setelah semua persyaratan berdirinya sebuah fakultas dipenuhi, maka pada tanggal 21 November 1993 keluarlah surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0369/O/1993 tentang berdirinya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Diponegoro. Sejak itu Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro secara resmi menjadi fakultas sendiri.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro telah mendapatkan akreditasi A dari BAN PT dan ISO 9001:2008.
Program ini telah mendapatkan Akreditasi B dari BAN PT hingga 2018.
Program ini telah mendapatkan akreditas C dari BAN PT dan berlaku hingga 2017.
Materi program MRKI mencakup teori dan aplikasi rekayasa keselamatan industri dari pandangan keteknikan, dipadu dengan permasalahan sosial-lingkungan-budaya, serta ekonomi manajemen. Keseluruhan materi dijabarkan ke dalam beberapa matakuliah, masing-masing matakuliah mengandung aspek teknik (fenomena fisik dan teknologi rekayasa keselamatan) serta aspek non teknik (ekonomi, kelembagaan dan manajemen).
Program studi ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan setingkat magister dengan kemampuan di bidang rekayasa keselamatan yang diperlukan dalam berbagai instalasi industri yang kompleks dan berpotensi bahaya tinggi seperti dalam industri kimia, industri transportasi, industri energi, dan industri nuklir.
Nama program studi ini menggunakan nama istilah ‘rekayasa’ dan bukan ‘teknik’, karena sebenarnya istilah ‘engineering’ dalam Bahasa Indonesia memang lebih tepat diterjemahkan sebagai “rekayasa’.
Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat sendiri telah mendapatkan akreditasi B berdasarkan Surat keputusan BAN PT Nomor 026/BAN-PT/Ak-XII/S1/IX/2009.
Saat itu Program Studi Teknik K3 ini menjadi yang pertama dan satu-satunya Program Studi Vokasi Bidang Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Safety Engineering) yang ada di Indonesia. Pendirian Program Studi ini dikukuhkan dengan surat keputusan Dirjen DIKTI, yaitu: SK No. 475/D/T/2003, dan ijin penyelenggaraan Program Studi K3 Jenjang D4 tanggal 13 Maret 2003.
Program Studi Teknik K3 merupakan salah satu program studi favorit di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dilihat dari sisi peminatan mahasiswa ataupun kebutuhan lulusan di pasar kerja. Program ini mengalami peningkatan peminat dari tahun ke tahun. Program Studi Teknik K3 telah memperoleh akreditasi A dari Badan Akreditasi nasional (BAN-PT) dengan No.004/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-IV/VII/2010 ,tanggal 9 Juli 2010
Source : katigaku.top
- S1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Program Studi Kesehatan Masyarakat bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang mampu dalam mengintegrasikan ilmu kesehatan dengan keislaman untuk memenuhi kebutuhan sarjana kesehatan yang Islami yang bersedia bekerja di seluruh pelosok tanah air. Gelar akademik yang diperoleh adalah Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).
- S1 Teknik Keselamatan dan Proteksi Kebakaran, Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
- S1 Keselamatan Kerja, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyrakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPN Jakarta)
- S1 & S2 Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Indonesia (UI)
Kesehatan Kerja (Occupational health)
Keselamatan Kerja (Occupational safety)
Ergonomi (ergonomic)
Higiene Industri (Industrial Hygiene)
Faktor manusia dan perilaku dalam K3 (Human Factor and behavior in OHS)
Departemen K3 FKM UI mengelola Program Sarjana Kesehatan Masyarakat peminatan K3 (regular dan ekstensi) dan Program Studi Magister K3. Hasil akreditasi BAN PT untuk PS Magister K3 adalah A. Begitupula hasil akreditasi untuk Program Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat yang sebelumnya ada peminatan K3 adalah A. Mulai Tahun 2015, Universitas Indonesia telah membuka program studi S1 Keselamatan Kesehatan Kerja
- Program Magister (S2) Teknik dan Manajemen Keselamatan Kebakaran (Fire Safety Engineering and Management), Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT-UI)
Oleh karena itu, Departemen Teknik Mesin melalui Program Magister Teknik (S2) bidang Teknik dan Manajemen Keselamatan Kebakaran (Fire Safety Engineering and Management) mempersiapkan lulusan yang memiliki kompetensi dan mampu menghadapi perkembangan dibidang Teknologi dan Manajemen Keselamatan Kebakaran secara khusus baik dalam lingkup masyarakat maupun industri.
- S2 Keselamatan Kesehatan Lingkungan. Program Studi Teknik Lingkungan. Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (FTSL ITB)
yaitu dapat mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi kondisi kesehatan dan keselamatan lingkungan (termasuk lingkungan kerja), serta merencanakan, meningkatkan dan memantau pengelolaan lingkungan.
Latar belakang yang bisa menempuh jalur ini adalah latar belakang pendidikan sarjana bidang sains, rekayasa/keteknikan, dan kesehatan masyarakat. Program ini selain telah mendapatkan akreditasi dari BAN PT, juga telah mendapatkan akreditasi dari Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) Amerika Serikat
- S1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyrakat Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)
Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja UNSOED merupakan bagian dari Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan. Program S1 Kesehatan Masyrakat sendiri telah memiliki akreditasi B dari BAN PT.
- S1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Diponegoro
Setelah semua persyaratan berdirinya sebuah fakultas dipenuhi, maka pada tanggal 21 November 1993 keluarlah surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0369/O/1993 tentang berdirinya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Diponegoro. Sejak itu Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro secara resmi menjadi fakultas sendiri.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro telah mendapatkan akreditasi A dari BAN PT dan ISO 9001:2008.
- Program Studi D4 Kesehatan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS)
Program ini telah mendapatkan Akreditasi B dari BAN PT hingga 2018.
- Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Kerja, Fakultas Kedokteran, Universitas Gajah Mada (UGM)
Program ini telah mendapatkan akreditas C dari BAN PT dan berlaku hingga 2017.
- Program Magister (S2) Rekayasa Keselamatan Industri (MRKI), Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT-UGM)
Materi program MRKI mencakup teori dan aplikasi rekayasa keselamatan industri dari pandangan keteknikan, dipadu dengan permasalahan sosial-lingkungan-budaya, serta ekonomi manajemen. Keseluruhan materi dijabarkan ke dalam beberapa matakuliah, masing-masing matakuliah mengandung aspek teknik (fenomena fisik dan teknologi rekayasa keselamatan) serta aspek non teknik (ekonomi, kelembagaan dan manajemen).
Program studi ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan setingkat magister dengan kemampuan di bidang rekayasa keselamatan yang diperlukan dalam berbagai instalasi industri yang kompleks dan berpotensi bahaya tinggi seperti dalam industri kimia, industri transportasi, industri energi, dan industri nuklir.
Nama program studi ini menggunakan nama istilah ‘rekayasa’ dan bukan ‘teknik’, karena sebenarnya istilah ‘engineering’ dalam Bahasa Indonesia memang lebih tepat diterjemahkan sebagai “rekayasa’.
- S1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat sendiri telah mendapatkan akreditasi B berdasarkan Surat keputusan BAN PT Nomor 026/BAN-PT/Ak-XII/S1/IX/2009.
- Program Studi D4- Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Saat itu Program Studi Teknik K3 ini menjadi yang pertama dan satu-satunya Program Studi Vokasi Bidang Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Safety Engineering) yang ada di Indonesia. Pendirian Program Studi ini dikukuhkan dengan surat keputusan Dirjen DIKTI, yaitu: SK No. 475/D/T/2003, dan ijin penyelenggaraan Program Studi K3 Jenjang D4 tanggal 13 Maret 2003.
Program Studi Teknik K3 merupakan salah satu program studi favorit di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dilihat dari sisi peminatan mahasiswa ataupun kebutuhan lulusan di pasar kerja. Program ini mengalami peningkatan peminat dari tahun ke tahun. Program Studi Teknik K3 telah memperoleh akreditasi A dari Badan Akreditasi nasional (BAN-PT) dengan No.004/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-IV/VII/2010 ,tanggal 9 Juli 2010
- Program Studi D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja serta S1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Program Studi Ilmu Kesehatan Masyrakat Fakultas Kesehatan Masyrakat Universitas Airlangga (UNAIR)
Source : katigaku.top
Tanpa kita sadari
begitu banyak potensi bahaya yang mengintai kita dimanapun kita berada termasuk
dalam aktivitas belajar sebagai mahasiswa. Mari kita bahas dari airgonomi
hazardnya. Dunia kampus adalah dunia yang begitu dinamis. Mahasiswa dituntut
untuk selalu aktif baik dalam perkuliahan maupun diluar perkuliahan. Dengan
jadwal yang seabreg pasti pernah diantara kita yang menegeluhkan sakit pada
tengkuk dan tulang belakang. Hal ini terjadi karena beberapa hal :
1. Posisi Duduk yang
Tidak Ergonomis
Seringkali hal ini
dianggap sepele oleh teman-teman mahasiwa padahal sejak dini telah dikenalkan
tentang posisi duduk dapat mengubah struktur tulang belakang. Tentu sudah
sering mendengar tentang lordosis, kifosis, dan skoliosis. Ketiganya adalah
perubahan posisi tulang belakang menjadi lebih bungkuk kedepan, mendongak
kebelakang, dan membengkok ke arah samping.
Perubahan posisi tulang
belakang dapat menyebabkan berbagai keluhan dan mengganggu penampilan anda.
Untuk itu hindari posisi duduk terlalu membungkuk atau menengadah. Serta jangan
bertopang dagu, hal ini akan memperbesar tekanan pada tengkuk yang menyebabkan
anda semakin tersiksa.
Posisikan tubuh anda
tegap wajar, sejajar dengan sandaran bahu. Terutama untuk mahasiwa laki-laki
hindari duduk dengan dompet disaku belakang anda. Tebal dompet anda akan
memberi ganjalan sehingga berpengaruh terhadap faktor resiko perubahan struktur
tulang belakang.
2. Keadaan Bangku yang
Tidak Nyaman
Coba kita tengok
kedalam ruangan kelas. Kebanyakan bangku kuliah terdiri dari bangku lipat yang
menyatu dengan meja kecil. Kecuali jurusan dengan tuntutan menggambar (arsitek,
perkapalan, dll) atau perkuliahan berbasis praktikum disediakan meja dan kursi
terpisah. Bentuk bangku lipat dengan meja kecil memaksa anda untuk menyesuaikan
posisi tubuh. Ada pula kampus yang menyediakan kursi berbahan kayu yang
tentunya membuat mahasiswa tidak nyaman karena bahnnya keras.
Untuk anda yang
berbadan tinggi tentu posisi nyaman sulit anda dapatkan. Usahakan jarak antar
bangku cukup untuk memberi ruang pada kaki. Berdiri dan lakukan peregangan
kecil disela-sela pergantian matakuliah dapat membuat anda terhindar dari
keluhan sakit pada tulang belakang.
3. Beban Punggung
Berlebih
Sebagai mahasiswa kita
sering mendapat tugas kuliah yang harus dikerjakan individu maupun kelompok.
Untuk mempermudah kita butuh koneksi internet yang biasanya disediakan gratis
di kampus. Nah mahasiswa membawa laptop, notebook, atau gadget lain yang
bobotnya tidak ringan. Belum lagi buku pegangan yang tebal dan penghuni tas
yang lain. Selain itu pemilihan tas yang kadang tidak tepat. Jika diharuskan
membawa laptop/notebook pilihlah tas punggung yang mempermudah ruang gerak.
Source : rahasia-cara-sehat.blogspot.com
Penerapan Keselatan dan Kesehatan Kerja (K3) dianggap penting perindustrian yang mengoperasikan berbagai peralatan berat, proses yang rumit, risiko yang tinggi, dan energi yang besar. Namun, penerapan dan implementasi keselamatan dan kesehatan kerja memang sudah selayaknya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia di manapun keberadaanya termasuk di lingkungan kampus ataupun perguruan tinggi.
Persoalan implementasi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di kampus menjadi sangat serius jika kita
lihat dari fungsional kampus yang menjadi tempat pembelajaran dan tempat
berkumpulnya para intelektual dan para ahli termasuk didalamnya ahli yang
berhubungan dengan implementasi K3 di kampus tersebut. Para ahli tersebut juga
semestinya mengaplikasikan teori ilmu pengetahuan yang mereka miliki menjadi
sebuah solusi untuk kepentingan dan kegunaan bagi orang banyak.
Kampus merupakan tempat
berkumpulnya berbagai aktivitas banyak manusia. Beragam aktivitas yang bersifat
studi maupun yang non-studi di kampus yang bentuknya beragam tersebut, akan
memunculkan banyak bahaya, risiko dan penyakit terhadap semua orang yang berada
di dalamnya, yaitu dosen, mahasiswa, karyawan, dan tamu yang berkunjung ataupun
orang lain yang memiliki kepentingan non studi seperti pedagang misalnya.
Banyak tempat yang terdapat di kampus yang dijadikan sebagai tempat aktifitas
dan kegiatan manusia, seperti ruang kuliah, taman, perpustakaan, laboratorium,
area parkir, kantin dan lain sebagainya.
Pada kenyataannya, di
masing-masing tempat tersebut yang begitu padat dengan aktivitas, namun
penanganan terhadap bahaya dan risiko bahkan penyakit yang dapat terjadi di
tempat-tempat tersebut masih minim. Terdapat juga faktor lain yang mempengaruhi
rendahnya kepedulian terhadap penerapan K3, yaitu jarangnya kasus kecelakaan
dan penyakit akibat kerja yang terjadi di lingkungan sekitar kampus, masih
banyak yang beranggapan bahwa lingkungan kampus adalah tempat yang aman dan
nyaman bagi aktivitas akademis sehingga tidak diperlukan adanya penerapan K3 di
kampus tersebut.
Di kampus Universitas Jenderal Soedirman khususnya Jurusan Kesehatan Masyarakat penerapan dan implementasi K3
belum maksimal di laksanakan. Padahal di jurusan tersebut memiliki jurusan
kesehatan peminatan khusus yang mempelajari keselamatan dan kesehatan kerja.
Peminatan tersebut terdapat fakultas kesehatan masyarakat. Terdapatnya program
studi yang khusus mempelajari tentang keselamatan dan kesehatan kerja secara
mendalam belum cukup bagi UNSOED untuk bisa menerapkan keselamatan dan
kesehatan kerjanya dengan maksimal.
mplementasi sistem K3
di UNSOED selayaknya menjadi hal yang utama dilakukan secara menyeluruh. Mutu
pendidikan yang sudah baik tersebut hendaknya diimbangi juga dengan kualitas
keselamatan dan kesehatan bagi para individu didalamnya sehingga proses
pembelajaran yang berjalan dapat terlaksana dengan baik demi menjaga mutu
pendidikan. Sebagian area dari kampus ini memenag sudah mendapatkan penagangan
terhadap bahaya, risiko, dan penyakit dengan baik dengan implimentasi K3 yang
baik, namun sebagian lagi belum mendapatkan program keselamatan dan kesehatan
kerja tersebut dengan baik, sehingga penerapan sistem K3 di UNSOED dirasa belum
maksimal dan belum sepenuhnya terlaksana dengan baik.
Ada contoh kasus yang
menggambarkan belum maksimalnya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di
kampus UNSOED. Kejadian ini yang terjadi
beberapa waktu yang lalu, saat saya dan teman-teman sedang proses perkuliahan
dan tiba-tiba salah satu penyangga tiang jatuh dari atas tempat pembangunan
gedung dekanat yang letaknya bersebelahan dengan kelas saya. Untungnya tidak
ada korban yang diakibatkan kejadian tersebut. Kejadian tersebut tentulah
menjadi sebuah ironi karena tempat pekerja tersebut bekerja masih termasuk ke dalam
Jurusan Kesehatan Masyarakat yang notabene mempelajari ilmu keselamatan dan
kesehatan kerja namun belum menerapkannya dengan benar. Pelaksanaan pekerjaan
proyek renovasi tersebut memang bukan dilaksanakan oleh perusahaan konstruksi
besar yang memang sudah menerapkan sistem K3 dalam pekerjaanya. Proyek renovasi
tersebut dilaksanakan oleh pekerja dari masyarakat umum yang tidak terikat
kontrak dengan perusahaan konstruksi besar. Namun, hal ini bukan menjadi alasan
untuk tidak menerapkan K3 dengan baik.
Harapan ke depannya
bagi saya semoga penerapan K3 di lingkup universitas menjadi lebih diperhaikan
lagi karena hal ini juga menyangkut keselamtan dan kesehatan seluruh civitas
akademik baik mahasiswa, dosen, karyawan, dan yang lainnya.